Penghasil dan Penyebaran Kayu Rotan di Indonesia

lokasi persebaran rotan di Indonesia berdasarkan spesies tumbuhan


Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna dimana penyumbang kayu rotan terbesar dunia.

Biogeografi merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang pola dan proses sebaran organisme di bumi. Tulisan ini khusus membahas tentang geografi tumbuhan, yaitu rotan.


Indonesia Penghasil Kayu Rotan Dunia



Secara umum, persebaran flora dan fauna di muka bumi ini dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu tekanan populasi, persaingan, dan perubahan habitat.


Pendahuluan



Kayu rotan merupakan jenis tanaman famili Palmae yang tumbuh memanjat dan banyak tersebar di bagian bumi beriklim tropis dan subtropis.

Tumbuhan rotan merupakan tumbuhan khas tropika yang banyak dijumpai di daerah khatulistiwa dan sekitarnya yaitu:
  • Afrika
  • India
  • Srilanka
  • Kaki pegunungan Himalaya
  • China Bagian Selatan
  • Malaysia
  • Indonesia
  • Pasifik Bagian barat sampai Fiji

Keanekaragaman jenis rotan banyak dijumpai di Asia Tenggara dan merupakan komoditas penting setelah kayu. Indonesia merupakan produsen terbesar rotan di dunia. Rotan di Indonesia banyak dimanfaatkan untuk industri mebel.

Spesies Rotan di Indonesia


Kayu rotan banyak ditemukan di wilayah Indonesia, sampai saat ini rotan sudah dikenal 15 suku dan di Indonesia ditemukan sebanyak 8 suku dan mencapai sekitar 306 jenis. Beberapa jenis rotan tumbuh liar di hutan dan sebagian dibudidayakan oleh manusia.

Keanekaragaman jenis rotan ini tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia dan sekitar 40 jenis diantaranya merupakan rotan terpenting di Indonesia.

Spesies-spesies tersebut merupakan spesies rotan yang saat ini banyak dibudidayakan di Indonesia. Dengan mengetahui sebaran spesies-spesies rotan ini memudahkan untuk mengetahui daerah-daerah yang memiliki potensi silvikultur yang besar sehingga dapat dimanfaatkan untuk tujuan komersial.


Botani Rotan


Tulisan ini terbatas untuk membahas pola dan daerah sebaran beberapa jenis dari 40 jenis rotan terpenting, yaitu:
  • Calamus caesius
  • Calamus javensis
  • Calamus manan
  • Calamus optimus
  • Calamus ornatus
  • Calamus scipionum
  • Calamus trachycoleus
  • Calamus tumidus
  • Daemonorops robusta
  • Korthalsia rigida

Taksonomi Rotan


Rotan dalam struktur dunia tumbuh-tumbuhan termasuk Divisio Spermatophyta, sub divisi Angiospermae, class Monocotyledonae, Ordo Spacadiciflorae dan Famili/suku Palmae, dimana sampai saat ini sudah dikenal sebanyak 14 suku yaitu :
  1. Calamus 
  2. Daemonorops 
  3. Korthalsia 
  4. Plectocomia 
  5. Cerato lobus 
  6. Plectocomiopsis 
  7. Myrialepis 
  8. Calospatha 
  9. Bejaudia 
  10. Cornera 
  11. Schizospatha 
  12. Eremospatha 
  13. Ancitrophylum 
  14. Oncocalamus


Morfologi Rotan


Marga rotan dikenal sebagai palem pemanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan Oncocalamus. Namun beberapa spesies merupakan palem kerdil berbatang pendek (akaulesen) yang hampir tidak cocok dengan definisi rotan.

Kelompok dari kerabat rotan tak memanjat ini tumbuh dan merangkak di antara tumbuhan bawah. Batangnya kaku dan tegak sehingga susah untuk dijadikan bahan mebel.

Tanaman rotan memiliki sistem perakaran serabut. Akar yang umumnya berwarna keputih-putihan, kekuning-kuningan atau kehitam-hitaman selalu tumbuh terus di bagian ujungnya dengan kecepatan yang relative lambat.

Sebagian akar rotan tumbuh secara vertical masuk ke dalam tanah dan sebagian tumbuh secara horizontal menuju air hingga ke permukaan tanah.

Nilai ekonomi terpenting tanaman rotan terletak pada batangnya. Batang rotan umumnya berbentuk silinder atau segitiga. Jenis dan varietas menentukan ciri dan sifat batang pada rotan. Ukuran diameter maupun panjang batang berbeda-beda tiap jenis dan varietas.

Seperti halnya dengan tumbuhan lainnya, daun rotan berfungsi sebagai tempat pengambilan dan pengolahan zat makanan, pengambilan CO2, tempat pernapasan dan penguapan air.

Rotan memiliki daun yang majemuk dan mempunyai pelepah daun yang duduk pada buku dan menutupi permukaan ruas batang. Panjang, lebar, dan bentuk daun tiap jenis rotan juga berbeda-beda.

Buah rotan umumnya berbentuk bulat, lonjong atau bulat telur yang terdiri atas kulit luar berupa sisik yang berbentuk trapezium dan tersusun secara vertical dari toksit buah. Sedangkan alat perambat tumbuhan rotan berupa duri-duri pendek yang kuat dan melapisi batang agar lebih kuat.


Fisiologi dan Perkembangan Rotan


Rotan yang tumbuh alami kebanyakan menghasilkan semai yang melimpah, namun hanya sebagian kecil yang tumbuh mencapai dewasa karena mortalitasnya tinggi. Pertumbuhan rotan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara pada tempat tumbuhnya.

Pertumbuhan dan perkembangan rotan akan selalu mengarah ke atas menuju cahaya matahari. Cahaya matahari akan mempengaruhi pertumbuhan dan sistem perakarannya.

Secara fisiologis, tanaman rotan akan mencari sinar matahari semaksimal mungkin di antara jenis pohon lain yang berfungsi sebagai pohon inangnya. Secara alami tanaman rotan akan menemukan pohon inang sebagai tempatnya merambat.

Asal-Usul Penyebaran Rotan Secara Geografi


Penyebaran tanaman rotan termasuk dalam agihan diskontinu (disjungsi), yaitu penyebaran tumbuhan secara terpisah-pisah disebabkan adanya barrier lingkungan.

Sebab-sebab utama terjadinya diskontinuitas (disjungsi) biasanya berhubungan dengan lingkungan akibat sifat-sifat topografi, iklim, tanah, atau makhluk hidup yang menyebabkan daerah-daerah terpisah-pisah satu sama lain oleh lintasan-lintasan dengan sifat yang berbeda.

Tumbuhan ini tersebar lebih dari satu benua. Awalnya tersebar pada benua Gondwana, namun ketika benua Gondwana terpecah-pecah, persebarannya cenderung diskontinu meliputi Afrika, Malagasi, India, dan Australia.

Rotan yang merupakan palem benua lama (disjungsi paleotropik) termasuk dalam anak suku Calamoideae. Zona Paleotropis mencakup hampir semua Afrika, semenanjung Arab, India, Asia tenggara, dan sebagian wilayah Pasifik bagian barat dan tengah.

Keanekaragaman terbesar marga dan spesies rotan berada di bagian barat Malaysia. Tiga dari empat marga yang terekam di Afrika bersifat endemik. Calamus merupakan marga rotan terbesar dengan hampir 400 spesies di seluruh kisaran geografi rotan.

Rotan umumnya hidup merumpun maupun tunggal (tidak merumpun). Beberapa rotan, seperti Calamus scipionum Louer (Indonesia: Rotan samambu, rotan simambau) tersebar luas di Vietnam bagian selatan ke Borneo, Sumatera dan Palawan. 

Calamus ornatus Blume (Indonesia: Rotan tulang, Rotan minong) tersebar di Thailand, semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, Borneo, Filipina, dan Sulawesi.

Jenis rotan yang endemik hanya tumbuh di suatu tempat adalah Daemonorop oblata dijumpai di hutan kerangas Kalimantan Bagian Barat dan Daemonorop unijuga hanya dijumpai di Pegunungan Batu kapur Serawak Barat.


Spesies Rotan yang Penting di Indonesia


Sampai saat ini sudah 14 suku rotan yang sudah dikenal di dunia dan 9 diantaranya telah diketahui jumlah jenisnya, yaitu :
  • Calamus (370 jenis)
  • Daemonorops (115 jenis)
  • Khorthalsia (31 jenis)
  • Plectocomia (14 jenis)
  • Ceratolobus (6 jenis)
  • Plectocomiopsis (5 jenis)
  • Myrialepis (2 jenis)
  • Calospatha (2 jenis)
  • Bejaudia (1 jenis)
  • Cornera
  • Schizospatha
  • Eremosphata
  • Acitrophylum
  • Oncocalamus

Di Indonesia sampai saat ini ditemukan 8 suku spesies rotan, yaitu:
  1. Calamus
  2. Daemonorops
  3. Khorthalsia
  4. Plectocomia
  5. Ceratolobus
  6. Plectocomiopsis
  7. Myrialepis
  8. Calospatha dengan total jenis mencapai kurang lebih 306

Penyebaran rotan di Indonesia meliputi Kalimantan sebanyak 137 jenis, Sumatera sekitar 91 jenis, Sulawesi sebanyak 36 jenis, Jawa sebanyak 19 jenis, Irian sebanyak 48 jenis, Maluku sebanyak 11 jenis, dan Sumbawa 1 jenis.

Di Indonesia, rotan yang benar-benar memiliki sifat dan memenuhi syarat serta kualitas baik untuk berbagai keperluan berjumlah 128 jenis.

Dari jumlah tersebut, 51 jenis diantaranya memiliki nilai komersial tinggi dan banyak diperdagangkan, yaitu :

1. Calamus manna Miq

27. Calamus burchianus Becc

2. Calamus scipionum Loure

28. Calamus polystachys Becc

3. Calamus caesius Bl

29. Khorthalsia flagellaris Miq

4. Calamus trachyoleus Becc

30. Calamus scabidulus

5. Calamus inops Becc

31. Khorthalsia celebica Bl

6. Calamus zolingeri Becc

32. Khorthalsia scaphigera Mart

7. Calamus ipar Bl

33. Calamus ciliaris Bl

8. Calamus sp

34. Khorthalsia echinomerta Becc

9. Calamus ornatus Bl

35. Calamus oleyanus Becc

10. Calamus optimus Becc

36. Calamus marginatus Mart

11. Calamus exilix Griff

37. Daemonorops rubra Bl

12. Calamus hetroideus Bl

38. Calamus crinatus Bl

13. Calamus lijocaulis Becc

39. Calamus mucronatus Becc

14. Daemonorops sabut Becc

40. Calamus melanoloma Mart

15. Daemonorops draco Bl

41. Calamus tolitoliensis Becc

16. Khorthalsia angustifolia Bl

42. Calamus tenuis

17. Calamus minahasa Warb

43. Calamus picicapus Bl

18. Calamus javanensis Bl

44. Calamus rumpii Bl

19. Calamus filiformis Becc

45. Calamus hispidulud Becc

20. Daemonorops Lamprolepis Becc

46. Calamus muricatus

21. Calamus schistacanthus Bl

47. Calamus didymocarpus Warb

22. Calamus symhysipus Mart

48. Calamus sp

23. Daemonorops longopes Mart

49. Calamus optimus Becc

24. Calamus warbugii K. Schum

50. Calamus sp

25. Daemonorops melanocheters Becc

51. Calamus maximus

26. Daemonorops fissus

Penyebaran Rotan di Indonesia


Secara umum penyebaran 51 jenis rotan terpenting di Indonesia dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No Nama Lokal Nama Botani Daerah Sebaran Produksi
1 Manau Calamus manna Miq Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Bengkulu
2 Semambu Calamus scipionum Loure Sumbar, Bengkulu, Lampung
3 Sega/taman Calamus caesius Bl Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Bengkulu
4 Irit Calamus trachyoleus Becc Kalimantan
5 Tohiti Calamus inops Becc Sulawesi, Maluku
6 Batang/Air Calamus zolingeri Becc Sulawesi, Maluku
7 Pulut/bolet Calamus ipar Bl Kaltim, Kalsel
8 Pulut putih Calamus sp Kaltim, Kalsel
9 Seuti Calamus ornatus Bl Bengkulu, Lampung, Sumbar, Jawa
10 Taman, Sego Calamus optimus Becc Kaltim, Kalsel, Kalteng
11 Sega Air Calamus exilix Griff Jambi, Sumsel, Lampung
12 Sega Batu Calamus hetroideus Bl Jambi, Sumsel, Lampung, Bengkulu, Kalsel, Kalteng
13 Jermasin Calamus lijocaulis Becc Sulawesi, Maluku
14 Tabu-Tabu Daemonorops sabut Becc Sumbar, Bengkulu, Kalimantan
15 Jernang Daemonorops draco Bl Jambi, Sumbar, Riau
16 Getah Khorthalsia angustifolia Bl NTB, Aceh, Sumbar, Jambi, Lampung
17 Datu Calamus minahasa Warb Maluku, Irja
18 Lilin Calamus javanensis Bl Sumatera, Jawa, Kalimantan
19 Batu Calamus filiformis Becc Bengkulu, Lampung, Kalteng
20 Lita Daemonorops Lamprolepis Becc Kalbar, Kaltim, Sulawesi
21 Dandan Calamus schistacanthus Bl Sumsel, Jambi, Lampung
22 Umbul Calamus symhysipus Mart NTB, Sulawesi
23 Duduk Daemonorops longopes Mart Bengkulu, Sumbar, Sumsel, Lampung, Aceh
24 Suwai Calamus warbugii K. Schum Maluku, Irja
25 Seel Daemonorops melanocheters Becc Sumatera, Jawa, Kalimantan
26 Wilatung Daemonorops fissus Kalimantan
27 balubuk Calamus burchianus Becc Sumatera, Jawa
28 Telang Calamus polystachys Becc Sumut, Aceh, Jambi, Riau, Kalimantan
29 Dahan Khorthalsia flagellaris Miq Jambi, Riau, Bengkulu, Jawa, Kalimantan
30 Inun Calamus scabidulus Lampung, Jawa
31 Bulu Khorthalsia celebica Bl Sulawesi, Maluku, Irja
32 Semut Khorthalsia scaphigera Mart Lampung, Jawa
33 Cacing Calamus ciliaris Bl Sumatera, Jawa, Kalimantan
34 Udang Khorthalsia echinomerta Becc Sumbar, Bengkulu
35 Manau tikus Calamus oleyanus Becc Jambi, Sumbar, Bengkulu
36 Manau Gajah Calamus marginatus Mart Sumbar, Bengkulu, Kalimantan
37 Pelah Daemonorops rubra Bl Sumatera, Jawa, Kalimantan
38 Lacak Calamus crinatus Bl Riau, Jawa, Kalimantan
39 Tunggal Calamus mucronatus Becc Sumatera, Kalimantan
40 Leules Calamus melanoloma Mart Lampung, Jabar
41 Epek Calamus tolitoliensis Becc NTB, Sulawesi, Maluku
42 Rawa Calamus tenuis Jambi, Sumsel, Lampung
43 Samuli Calamus picicapus Bl Sulawesi, Maluku
44 Arasulu Calamus rumpii Bl Maluku, Irja
45 Buluk Calamus hispidulud Becc Sumsel, Riau, Bengkulu, Sumbar, Lampung, Kalimantan
46 Terumpu Calamus muricatus Sulawesi
47 Hoa Calamus didymocarpus Warb Sulawesi, Maluku, Irja
48 Lambang Calamus sp sulawesi, Maluku
49 Selutup Calamus optimus Becc Sumatera, Jawa, Kalimantan
50 Kidang Calamus sp Lampung, Jabar
51 Leluo Calamus maximus Sulawesi



Pemanfaatan Rotan


Rotan adalah hasil hutan bukan kayu yang tumbuh alami d hutan-hutan tropis, namun saat ini banyak dibudidayakan karena memiliki banyak manfaat.


Rotan dapat dijadikan sebagai sumber mata pencaharian dan menyerap tenaga kerja.


Nilai ekonomi terpenting dari rotan adalah batangnya. Batang rotan banyak dimanfaatkan untuk bahan anyaman, kerajinan, kerangka mebel, tali pengikat dan perabot rumah tangga.

Selain itu, bagian lain seperti buah dan getah digunakan untuk sayuran, bumbu masak, obat tradisional, dan bahan baku pewarna industri keramik.


Referensi:


  1. Anonim. 2013. Rotan. https://id.wikipedia.org/wiki/Rotan. diakses pada tanggal 23 Maret 2013
  2. Anonim. 2013. Calamus trachycoleus. http://rattanwikipedia.blogspot.com/search?q=calamus+trachycoleus. diakses pada tanggal 24 Maret 2013
  3. CFM, Januminro. 2000. Rotan Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
  4. Dransfield, J & Manokaran, N. 1996. Plant Resources of South-East Asia 6 : Rattans (terjemahan). Yogyakarta: UGM Press
  5. Pollun, Nicholas. 1960. Pengantar Geografi Tumbuhan dan beberapa ilmu serumpun. Yogyakarta: UGM Press.
  6. Sudarnadi, Hartono. 1996. Tumbuhan Monokotil. Jakarta : Penebar Swadaya
DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel