Letak Geografis Candi Borobudur dan Sejarah Penemuan Borobudur

letak geografis dan astronomis borobudur

Letak Geografis Candi Borobudur



Candi Borobudur merupakan candi terbesar umat Budha yang diwariskan oleh dinasti Syailendra kepada bangsa Indonesia.

Candi Borobudur merupakan keajaiban dunia dan diakui UNESCO (lembaga pendidikan dan cagar budaya dunia).

Dibawah PBB (perserikatan bangsa bangsa) sebagai cagar alam budaya dan harus dilestarikan oleh masyarakat dunia.


Letak Geografis Borobudur


Secara Geografis Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Kode pos : 56553.

Batas Wilayah Borobudur

Batas wilayah tepatnya di lokasi desa Borobudur:

1. Sebelah Utara: Desa Bumiharjo
2. Sebelah Timur: Desa Wanurejo
3. Sebelah Selatan: Desa Tuksongo
4. Sebelah Barat: Desa Karangrejo dan Desa Wringin Putih

Jarak Candi Borobudur Dengan Kota Besar

a. Sebelah barat daya kota Semarang, Jawa Tengah (sekitar 100 km).
b. Sebelah barat kota Surakarta, Jawa Tengah (sekitar 86 km).
c. Sebelah barat laut kota Jogjakarta, Daerah Istimewa Jogjakarta (sekitar 40 km).

Letak Astronomis Borobudur

Secara Astronomis Candi Borobudur terletak: 7° 36′ 28” LS dan 110° 12′ 13” BT.


Gunung yang Mengapit Candi Borobudur

Lingkungan geografis Candi Borobudur dikelilingi oleh beberapa gunung yaitu:

- Sebelah Timur: Gunung Merapi dan Merbabu.
- Sebelah Utara: Gunung Sindoro dan Sumbing.
- Sebelah Selatan: Pegunungan Menoreh.
- Sebelah Barat: Tidak ada gunung hanya bukit kecil (n/a)


Candi Borobudur didirikan di atas bukit yang telah dimodifikasi, dengan ketinggian 265 meter diatas permukaan laut dengan susunan batu-batu Candi Borobudur berasal dari sungai di sekitar Borobudur.

Dengan volume total batuan sungai tersebut sekitar 55.000 meter kubik atau kira-kira 2.000.000 potong batu yang dibuat unik dengan motif yang mempesona.

Sehingga menjadikan Borobudur bangunan megah dan wonderful terbaik bagi umat Budha di seluruh Nusantara dan bahkan dunia, banyak umat Budha yang besembahyang disana.



Sejarah Penemuan; Candi Borobudur


Asal Usul Penemuan Borobudur

Dikutip dari laman konservasi borobudur bahwa Candi Borobudur ditemukan pada tahun 1814 Masehi sewaktu Sir Thomas Stanford Raffles.

Gubernur Jenderal Inggris yang menjadi duta negara Hindia Belanda di Indonesia mengadakan kegiatan di Semarang.

Pada waktu itu Raffles mendapatkan informasi dari seseorang bahwa di daerah Kedu, Jawa Tengah telah ditemukan susunan batu bergambar dengan motif yang indah dan unik.

Kemudian dia mengutus Cornelius seorang Belanda untuk membersihkannya.

Pekerjaan pembersihan candi Borobudur dilanjutkan oleh Residen Kedu yang bernama Hartman pada tahun 1835 Masehi.

Hartman melakukan kegiatan pembersihan dan mengadakan penelitian tentang stupa puncak Candi Borobudur yang sangat indah.

Namun sayang mengenai laporan penelitian ini tidak pernah di publikasikan ke masyarakat karena alasan tertentu.

Pendokumentasian seperti gambar bangunan, motif dan relief candi dilakukan oleh Wilsen selama 4 tahun sejak tahun 1849 Masehi.

Sedangkan dokumen foto dibuat pada tahun 1873 Masehi oleh Van Kinsbergen. 

Menurut legenda Candi Borobudur didirikan oleh arsitek ulung bernama Gunadharma, namun secara historis kebenarannya belum diketahui secara pasti. 

Pendapat Casparis berdasarkan interpretasi prasasti berangka tahun 824 Masehi dan prasasti Sri Kahulunan 842 Masehi.

Pendiri Candi Borobudur adalah Smaratungga yang memerintah tahun 782-812 Masehi pada masa dinasti Syailendra.

Candi Borobudur dibangun dengan tujuan untuk memuliakan agama Budha Mahayana dan pusat agama Budha di Nusantara sejak zaman itu.

Tahap Pembangunan Borobudur

Menurut Dumarcay Candi Borobudur didirikan dalam 5 tahap pembangunan yaitu:

1. Tahap I  dikerjakan pada tahun 780 Masehi
2. Tahap II dan III dikerjakan pada tahun 792 Masehi
3. Tahap IV dikerjakan pada tahun 824 Masehi
4. Tahap V dikerjakan pada tahun 833 Masehi

    Nama Lain Candi Borobudur

    Mengenai penamaan Borobudur oleh :

    1. Raffles: Budur yang kuno (Boro= kuno, budur= nama tempat) Sang Buddha yang agung (Boro= agung, budur= Buddha) Budha yang banyak (Boro= banyak, budur= Buddha).
    2. Moens: Kota para penjunjung tinggi Sang Buddha.
    3. Casparis: Berasal dari kata sang kamulan "bhumisambharabhudara", berdasarkan kutipan dari prasasti Sri Kahulunan 842 Masehi yang artinya bangunan suci yang melambangkan kumpulan kebaikan dari kesepuluh tingkatan Bodhisattva.
    4. Poerbatjaraka: Biara di Budur (Budur= nama tempat/desa).
    5. Soekmono dan Stutterheim: Bara dan budur berarti biara di atas bukit.

    Catatan Candi Borobudur

    Menurut Soekmono fungsi Candi Borobudur sebagai tempat ziarah untuk memuliakan agama Budha aliran Mahayana dan pemujaan nenek moyang.

    Sumber:

    1. Wikipedia
    2. Konservasiborobudur.org

    DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1



    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel