Tujuan Jepang Menguasai Hindia Belanda Dalam Sejarah Perang Dunia Kedua

Imperialisme Jepang dalam perang dunia kedua

Dalam sejarah perang dunia ke-2 bangsa Jepang mengalihkan serangan ke Asia pasifik yang disebut dengan nama negara Pan Asia raya.

Negara Pan Asia Raya merupakan ide Jepang untuk menguasai Asia khususnya Hindia Belanda atau sekarang bernama Indonesia yang kaya dengan bahan baku untuk industri Jepang.

Tujuan Jepang Menguasai Asia Dalam Sejarah Perang Dunia

Tujuan melakukan ekspansi dalam serangan ke negara koloni negara barat untuk mendapatkan sumber daya alam yang melimpah dan menggantikan wilayah yang selama ratusan tahun di dominasi oleh kekuasaan kolonialisme barat.

Latar Belakang Jepang Menguasai Hindia Belanda

Tujuan kekaisaran Jepang dalam melakukan penjajahan di Hindia Belanda adalah

  1. Mencari sumber daya alam baru yang melimpah di wilayah Asia pasifik dimana pabrik dan industri Jepang mulai kekurangan pasokan sumber daya alam
  2. Kekaisaran Jepang kalah perang dengan Kekaisaran Rusia di perbatasan Khalkhin gol dekat perbatasan Mongolia dimana divisi ke-6 Jepang kalah telak, sehingga ekspansi ke daerah Siberia yang juga kaya sumber daya alam dihentikan dan Jepang memilih damai dengan Rusia dan mengalihkan ekspansi ke daerah Asia pasifik yang sama-sama kaya dengan sumber daya alam termasuk Hindia Belanda.
  3. Jepang ingin mewujudkan pengaruh kekaisaran Jepang di negara Asia Pasifik dimana negara Asia Pasifik masih terkekang oleh penjajahan barat
  4. Hegemoni dengan negara barat yang lebih dahulu menjajah di Hindia Belanda
  5. Latar belakang lain


Walaupun Jepang menjajah Indonesia atau dulu dikenal dengan Hindia Belanda selama 3,5 tahun namun menyisakan kerugian dan keuntungan bagi Indonesia.

Latar belakang lain sangat berkaitan dengan perjuangan Jepang dalam mewujudkan negara Pan Asia Raya, penjelasan berikut ini.

Faktor Pemicu Jepang Terlibat Perang Dunia

Pada waktu sebelum perang dunia kedua Jepang mempunyai impian untuk menguasai dunia dan mengembangkan industri serta militer. 

Pemicu Jepang terlibat perang dunia adalah sebagai berikut:

Bergabungnya Jepang Dengan Negara Axis

Triple aliansi Jepang adalah gabungan 3 negara yang membentuk blok Axis dimana untuk mencari teman dan mengimbangi pengaruh kolonialisme negara barat lain di Asia dan Eropa.

Negara yang terbentuk dalam triple aliansi adalah

  1. Jepang
  2. Jerman
  3.  Italia



Ketiga negara tersebut bergabung untuk menggulingkan pengaruh kolonialisme di negara Asia, Eropa dan Afrika dimana negara sekutu bentukan Inggris, Amerika Serikat, Belanda dan Perancis mendominasi dalam kolonialisme dunia.

Perang Dengan Sekutu Inggris

Sewaktu perang dunia ke-2 dimulai, kekaisaran Jepang terlibat perang dengan sekutu Inggris yaitu Amerika Serikat, Belanda dan Perancis di Asia Pasifik.

Pembukaan serangan Jerman di Eropa pada tahun 1939, maka sejarah perang dunia ke-2 dimulai, dimana Jepang segera menyusun rencana besar untuk menyerbu dan menguasai daerah Asia Pasifik terutama Hindia Belanda yang sudah 350 tahun dikuasai oleh kolonialisme Belanda.

Pengaruh Restorasi Meiji

Restorasi Meiji di Jepang memberikan semangat baru dalam pemegang kekuasaan dan pemerintahan dimana bangsa Jepang sewaktu itu kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Shogun Yoshinobu digantikan oleh Kaisar Tenno Meiji.

Sebenarnya restorasi Meiji itu diambil dari nama kaisar Tenno Meiji dimana Restorasi adalah perubahan besar-besaran dalam kabinet pemerintahan baru dalam pemerintahan kaisar Tenno Meiji.

Restorasi yang dilakukan oleh bangsa Jepang pada waktu itu adalah merubah semua sistem lama di Jepang yang sudah usang dan mengkondisikan dengan sistem pemerintahan baru yang mengedepankan ekonomi, militer dan pendidikan.

Semua penduduk dan rakyat Jepang di pacu oleh gaya pemerintahan baru kaisar Tenno Meiji dimana diwajibkan setiap rakyat Jepang harus mengenal huruf, mengenal militer dan bisa memacu ekonomi untuk kemajuan bangsa Jepang.

Ternyata sistem baru itu membawa dampak besar bagi kelangsungan pemerintahan baru Meiji dan Jepang memasuki masa dari zaman menengah masuk ke dalam zaman industri.

Pembaruan tersebut menyentuh langsung kepada rakyat Jepang namun karena Kaisar Jepang berhaluan politik dengan negara Kolonialisme barat.

Maka sewaktu itu bangsa Jepang menutup diri sementara dari pengaruh idealisme bangsa barat dan tetap menjaga politik dengan menjadikan Jepang negara Imperialisme baru di Asia.

Industri kerakyatan diperbaharui dan rakyat yang mempunyai kemampuan di sekolahkan oleh negara Jepang di negara barat untuk belajar ilmu dan teknologi dalam membangkitkan industri baru di Jepang.

Dalam beberapa dekade Jepang sudah masuk kedalam negara industri menyamai dengan negara kolonialisme dalam segi industri, militer, ekonomi dan pendidikan dimana bangsa Jepang pada waktu itu sudah mampu membuat sesuatu barang dan jasa yang berkualitas seperti di negara Barat.

Restorasi Meiji menjadikan negara Jepang  industri modern yang tangguh dimana pondasi ekonomi, pendidikan dan militer sejajar dengan negara barat.

Oleh sebab itu dengan perubahan total yang dilakukan oleh pemerintah Meiji memaksa Jepang mencari daerah sumber daya baru dan menjadikan daerah itu sebagai tujuan pemasaran barang dari Jepang.

Industri di Jepang membutuhkan tenaga kerja yang murah, bahan baku yang melimpah dan pengamanan dari pembajakan atau perampokan di daerah pemasaran baru membuat Jepang membentuk militer yang kuat dan tangguh yang banyak belajar dari negara Jerman, Amerika dan negara sekutu lain.

Pada zaman restorasi Meiji bangsa Jepang sudah mengenal cara membuat dan menggunakan senapan manual dan otomatis, membuat kapal yang tangguh.

Pasukan Jepang handal dalam menggunakan meriam dan pasukan militer yang cakap dalam bertempur di segala medan, membuat bangsa Jepang disegani oleh negara imperialisme lain.

Pemicu restorasi Meiji ini bangsa Jepang mencari daerah kolonialisme untuk mengembangkan industri dan pemasaran Jepang di wilayah Hindia Belanda karena upah tenaga murah dan sumber daya alam yang melimpah.

Paham Hakko-Ichi-u

Paham dari aliran keagamaan Shinto dimana paham Hakko-Ichi-u adalah paham yang berasal dari aliran shinto.

Hakko-Ichi-u adalah ajaran tentang kesatuan keluarga umat manusia dimana semua manusia adalah keluarga besar.

Pemeluk Hakko-Ichi-u

Pemeluk Hakko-Ichi-u memandang bahwa semua manusia di dunia harus disatukan dalam suatu sistem ajaran dimana bangsa Jepang wajib dalam mempersatukan keluarga besar itu dalam kesatuan.

Bangsa Jepang wajib memimpin dan mempersatukan keluarga yang terpisah oleh jarak, waktu dan RAS manusia dalam satu kesatuan RAS utuh manusia dan bangsa Jepang adalah salah satu RAS manusia yang terpanggil untuk tugas itu.

Karena tujuan politik untuk mengarahkan rakyat Jepang kepada kolonialisme, maka kaisar Tenno Meiji memasukkan politik propaganda untuk mengajak rakyat Jepang memimpin dunia.

Ajaran Hakko-Ichi-u Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme

Ajaran yang di tambahkan oleh kaisar Meiji kepada rakyatnya adalah:
  1. Jepang adalah pusat dunia dan Kaisar adalah pemimpin dunia
  2. Kaisar Jepang merupakan titisan dewa matahari atau Amiterasu Omikami yang wajib memimpin dunia
  3. Kaisar Jepang mempunyai kewajiban dalam menyatukan keluarga yang terpisah oleh jarak, waktu dan perbedaan Ras dalam satu keluarga utuh dimana bangsa Jepang adalah pemimpin keluarga
  4. Ras jepang adalah ras yang unggul dari semua Ras manusia dan mempunyai tugas yang berat dalam memimpin dunia
  5. Bangsa Jepang dilindungi oleh kekuatan Dewa Matahari dan tidak ada yang bisa diragukan lagi untuk menyatukan manusia.
  6. Bangsa Jepang adalah bangsa yang kuat dan tangguh karena dilindungi para Dewa.


Ajaran itu, ternyata di ajarkan di daerah kolonialisme di Asia seperti Hindia Belanda atau Indonesia pada jaman dahulu dimana bangsa Jepang adalah saudara tertua dari RAS manusia.

Karena Kaisar merupakan tokoh yang dianut dan dipercaya sebagai otoritas tertinggi, maka ajaran tersebut mampu mengobarkan semangat rakyat Jepang untuk menyatukan dan menaklukkan RAS manusia lain di dunia.

Tugas suci ini mirip dengan propaganda Hitler dalam mengobarkan semangat bangsa Jerman sebagai bangsa Arya yang mempunyai tugas suci dalam memimpin dunia.

Perubahan Besar Militer Jepang

Perubahan total militer pada zaman restorasi Meiji memberikan pengaruh sangat besar bagi perjuangan Jepang dimana dalam segi militer bangsa Jepang banyak belajar dari bangsa kolonialisme lain yaitu:

  1. Militer Jepang sanggup membuat senjata sendiri
  2. Menggunakan senjata perang dengan baik
  3. Cara mengatur barisan prajurit dengan benar
  4. Latihan komando perang
  5. Jepang mampu membuat kapal perang sendiri, seperti kapal, pesawat terbang
  6. Pembagian divisi prajurit yang tertata rapi
  7. Wajib militer bagi usia 16 tahun ke atas
  8. Pendidikan militer dari sumbangan negara Jerman yang merubah Jepang menjadi militer total


Rencana Awal Militer Jepang

Sebenarnya militer Jepang dibuat untuk mengimbangi pengaruh militer Rusia yang mulai mengganggu di daerah Cina dan Korea, dimana Rusia mencari daerah yang tidak beku untuk membuat pelabuhan laut atau disebut dengan politik air hangat di daerah semenanjung Korea.

Namun gelagat Rusia tersebut mampu dibaca oleh Jepang dan kolonialisme Inggris di Cina pada waktu itu  juga tidak mau daerah Cina dikuasai oleh Rusia.

Inggris banyak membantu Jepang dalam militer dan mempersiapkan dalam penyerangan ke Rusia, tepatnya di daerah Siberia yang kaya sumber daya alam.

Bangsa Jepang di halangi oleh Inggris dalam pemasaran karena mereka bersaing dalam mutu dan saling monopoli barang dan jasa di daerah Cina.

Oleh sebab itu politik Jepang cenderung memutuskan hubungan dengan Inggris dan berjuang sendiri mencari daerah sumber daya dan pemasaran baru.

Perubahan Militer Jepang

Kekalahan divisi ke-6 Jepang dalam perang di Khalkalin Gol membuat bangsa Jepang tidak berminat lagi meneruskan ekspansi ke Siberia karena pasukan militer Jepang kalah telak dimana pada waktu itu pasukan Rusia dipimpin oleh Zhirkov lebih unggul dalam militer.

Selanjutnya Jepang melanjutkan cita-citanya untuk menguasai Asia Pasifik yang juga sama-sama kaya dengan sumber daya alam dan cocok untuk daerah pemasaran.

Di mulainya penyerangan Jepang ke pangkalan perang Amerika serikat di Pearl Harbour pada tahun 1941, membuka jalan Jepang untuk lebih berani menguasai daerah Hindia Belanda.

Sebenarnya Amerika bukan musuh Jepang pada waktu itu, karena Amerika Serikat sekutu dengan Belanda dan untuk menguasai Hindia Belanda yang kaya dengan rempah dan minyak.

Maka keputusan untuk menyerang pelabuhan Pearl Harbour dibayar mahal oleh Jepang dimana Amerika menjatuhkan hadiah bom atom ke wilayah Jepang yaitu di Nagasaki dan Hiroshima pada tahun 1945.

Keberhasilan Jepang Merebut Hindia Belanda


Jepang banyak belajar dari sejarah kolonialisme negara barat dimana kaum terpelajar Jepang banyak yang dikirim ke Eropa dan Amerika untuk belajar teknologi, ilmu pengetahuan, militer, industri, dll

Dari keberhasilan Jepang itu, membuat bangsa Jepang sadar dengan pentingnya kolonialisme dalam membangun industri di negara Jepang, sehingga keberhasilan Jepang di Hindia Belanda merupakan pelajaran penting bagi bangsa Jepang untuk bangkit dan mengubah strategi dalam perang dunia kedua.

Keberhasilan Jepang Awal Perang Membuat Benteng Pertahanan

Kekaisaran Jepang memilih wilayah Hindia Belanda sebagai basis militer untuk mengamankan sumberdaya alam dari bangsa kolonialisme barat.

Jepang berpikir bahwa kolonialisme barat akan kembali ke daerah Asia lagi dan hal tersebut sudah dipikirkan jauh hari sebelum penyerangan dimulai dengan membentengi wilayah Asia Pasifik dengan benteng pertahanan.

Benteng pertahanan itu mampu membuat gabungan pasukan sekutu kuwalahan di awal perang dimana pasukan Jepang berhasil melakukan pemotongan jalur logistik pasukan sekutu dan mencerai beraikan konsentrasi pasukan sekutu.

Daftar Keberhasilan Jepang Dalam Perang Dunia

Keberhasilan militer Jepang dalam perang dunia kedua adalah sebagai berikut:

  • Tahun 1894-1895 : Merebut Semenanjung Liao Tsung, Cina dan Pulau Formosa, negara Korea.
  • Tahun 1904-1905 : Merebut Manchuria, Port Arthur dan Pulau Sakhalin dari Rusia.
  • Tahun 1914-1918 : Merebut wilayah jajahan Jerman di Asia (Perang Dunia I).
  • Tahun 1927 : Menguasai Asia Timur dan wilayah Myanmar Asia Selatan.
  • Tahun 1931 : Menguasai Manchuria.
  • Tahun 1932 : Mendirikan kerajaan boneka Manchuria dan mengangkat Henry Pu Yi sebagai Rajanya
  • Tahun 1941: Menghancurkan pangkalan laut di Pearl Harbour, di tengah lautan pasifik Amerika Serikat.
  • Tahun 1942 : Menguasai hampir semua wilayah Hindia Belanda
  • Tahun 1943 : Menguasai Papua nugini dan kepulauan koral atol di pasifik
  • Tahun 1944 -1945 : Menguasai hampir semua wilayah Hindia Belanda


Dengan kemenangan tersebut membuat bangsa Asia yang lama dijajah oleh kolonialisme barat terbuka mata bahwa bangsa Jepang di Asia yang telah dijajah oleh bangsa barat dihapus oleh kekaisaran Jepang dalam waktu perjuangan 51 tahun dimulai dari tahun 1894 -1945.

Dimulai dari wilayah Jepang sampai kepulauan atol di timur Papua Nugini dekat dengan Australia.

Kemenangan Jepang Dalam Perang Dunia Kedua

Dalam penyerangan Jepang ke Australia gagal karena sandi radio Jepang dibaca oleh sekutu dan pasukan penuh Australia yang dibantu oleh Amerika Serikat berhasil mengalahkan pasukan Jepang di Papua Nugini.

Perang Pan Asia Pasifik Raya yang berkecamuk membuat Jepang kehilangan kapal induk dan sebagian daerah yang dikuasai kembali oleh sekutu dibawah pimpinan Amerika Serikat.

Oleh sebab itu, banyak sumber daya dari Hindia Belanda yang diangkut ke Jepang, baik hasil bumi, emas, logam berharga lain, minyak bumi, dll

Bangsa Jepang mulai berpikir bahwa Jepang kekurangan sumber daya militer sehingga Jepang merekrut dan melatih penduduk pribumi untuk wajib militer.

Kaisar Jepang berpikir bahwa jika tidak dibantu oleh orang lokal atau penduduk di daerah kolonialisme baru di Hindia Belanda, maka susah untuk bangsa Jepang memenangkan perang melawan sekutu.

Hasil Rampasan Jepang Dalam Perang Dunia Kedua

Hasil bumi yang diangkut oleh Jepang pada waktu perang dunia kedua di Hindia Belanda adalah:
  1. Karet dari Kalimantan
  2. Emas dari Jawa dan Sumatera
  3. Rempah-rempah dari Maluku dan Papua
  4. Besi untuk pembuatan jembatan dan rel kereta api dari Jawa
  5. Minyak bumi dari Kalimantan
  6. Tanaman Jarak dari Jawa dan Nusa Tenggara
  7. Kina dari Papua dan Irian Jaya
  8. Dll


Bahan Baku dan Modal Perang Jepang

Dalam industri Jepang yang masuk dalam era imperialisme, maka membutuhkan pasokan bahan mentah yang berlimpah untuk melanjutkan perjuangan dan ekspansi Jepang di Pan Asia Pasifik.

Industri kapal memerlukan bahan baku minyak bumi yang melimpah disamping itu karena banyak kilang minyak bumi yang di bom oleh sekutu, maka Jepang menyuruh penduduk di Jawa dan Nusa Tenggara untuk menanam tanaman Jarak sebagai bahan etanol dalam menggerakkan mesin pesawat terbang.

Kekurangan besi dan baja juga banyak dikeluhkan oleh Jepang semasa perang dunia kedua, dimana pasokan besi yang melimpah dari Jawa tidak mencukupi industri di Jepang, sehingga ada rel jembatan di daerah Jogjakarta yang dibongkar yang diambil besi untuk memenuhi peleburan industri besi Jepang.

Penjarahan Emas Oleh Jepang di Wilayah Hindia Belanda

Penjarahan emas di berbagai wilayah Hindia Belanda dilakukan Jepang untuk modal biaya dalam perang dan pembiayaan industri Jepang.

Berton-ton emas dari kota Surabaya, Jawa Timur pada jaman penjajahan Jepang banyak yang diangkut dengan kapal dan dikirim ke negara Jepang.

Pendudukan Jepang di Hindia Belanda

Pada masa jepang menguasai ekonomi dan militer, perkembangan untuk ekspansi sumber daya alam yang sangat melimpah pada waktu itu tertuju pada wilayah Belanda di Indonesia, dimana Indonesia kaya dengan bahan baku untuk ekonomi Jepang dan kemajuan industri pada waktu itu.

Sehingga Jepang mau tidak mau karena embargo Amerika Serikat kehilangan bahan baku berupa besi, minyak bumi, baja, komoditas pangan, bahan metal, dll alasan pendudukan Jepang di Indonesia adalah sebagai berikut:

Alasan Jepang Menduduki Hindia Belanda

Jepang telah menguasai hampir sepenuhnya wilayah Hindia Belanda pada tahun 1945, dimana alasan Jepang menguasai Hindia Belanda dengan tujuan:

  1. Hindia Belanda mempunyai penduduk yang banyak dan terkonsentrasi di Jawa, sehingga daerah Jawa akan dijadikan tempat industri bahan mentah dan bahan itu akan dikirim ke Jepang untuk dibuat bahan jadi industri, dimana upah yang murah dimanfaatkan Jepang untuk membangun industri di luar negara Jepang
  2. Hindia Belanda kaya dengan hasil sumber daya alam dimana minyak bumi, rotan, kina, besi dan logam mineral lain diperlukan Jepang untuk membangun industri
  3. Hindia Belanda tempatnya strategis dimana diapit oleh 2 samudra dan 2 Benua, cocok untuk daerah pemasaran produk Jepang
  4. Hindia Belanda memiliki sumber daya alam yang melimpah dan siap untuk eksploitasi dalam besar-besaran
  5. Hindia Belanda dimanfaatkan untuk sumber pangan Jepang dimana daerah tersebut cocok untuk pertanian dan perkebunan
  6. Hindia Belanda cocok untuk daerah ekonomi baru bangsa Jepang


Perebutan Kekuasaan Kolonialisme Barat di Hindia Belanda

Setelah Jepang mempunyai kekuatan militer penuh dimana pada waktu itu negara super power masih dipegang oleh Inggris sebagai negara yang kuat dalam militer.

Maka bangsa Jepang banyak belajar dari negara kolonialisme barat bagaimana membangun militer yang kuat dan tangguh untuk kemajuan kekaisaran Jepang.

Sebelum era restorasi Meiji bangsa Jepang terkenal sebagai bangsa yang tertutup dari dunia luar dan setelah kedatangan kapal Amerika Serikat ke kepulauan Jepang untuk berdagang, mereka sadar bahwa kapal Jepang masih primitif dan tidak mampu untuk menyeberangi lautan luas.

Kehadiran kapal perang Amerika serikat yang lebih canggih dan lebih besar dari ukuran kapal Jepang tersebut membuat bangsa Jepang sadar bahwa suatu saat Jepang akan dijajah oleh Imperialisme barat.

Jepang dengan cepat belajar cara untuk membuat kapal perang dan terbuka dengan masuknya teknologi baru yang dibawa oleh bangsa barat.

Kemajuan Industri Jepang Mencari Daerah Jajahan Baru

Setelah era restorasi Meiji bangsa Jepang mempunyai modal yang berharga dalam membangun negara yang kuat, tangguh dan disegani oleh bangsa imperialisme lain.

Kehadiran industri di Jepang membuat negara itu berupaya untuk mencari daerah pemasaran dan bahan baku yang penting untuk menopang berdirinya suatu negara industri, maka Kaisar menunjuk Konoe Fumimaro untuk menggantikan Hideki Tojo sebagai Perdana Menteri pada akhir tahun 1940.

Ide dan Gagasan Mencari Daerah Jajahan Baru


Konoe Fumimaro bertemu kaisar untuk mencari daerah yang kaya sumber daya alam yaitu Asia Tenggara dan khususnya di daerah Hindia Belanda.

Pertemuan tersebut memutuskan bahwa di daerah itu terdapat kolonialisme yang lama telah menguasai dan harus menghadapi Inggris, Belanda dan Amerika Serikat jika ingin menguasai daerah itu.

Jika ingin menguasai daerah itu tanpa melibatkan atau bersentuhan dengan Amerika Serikat, maka hal itu sama dengan bunuh diri.

Oleh sebab itu keputusan akhir dari pertemuan itu bahwa panglima besar angkatan perang Jepang memutuskan untuk menyerang pangkalan laut Amerika Serikat.

Dan hal itu direstui oleh kaisar bahwa seluruh Angkatan Laut Jepang akan menyerang basis Armada Pasifik Amerika di Pearl Harbour di kepulauan Hawai, di tengah lautan pasifik.

Rencana Jepang menguasai Hindia Belanda

Pada waktu itu memang terdapat konflik internal karena perbedaan argumen antar petinggi pemimpin Jepang, dimana Jendral Angkatan laut dan Angkatan Darat Jepang berbeda persepsi mengenai tidak mungkin melibatkan perang di daerah Siberia dan Cina jika selalu bersinggungan dengan Rusia.

Sedangkan belajar dari perang sebelumnya dimana Jepang dikalahkan dengan telak pada perang Khalkhin Gol dengan divisi ke-6 Jepang harus menanggung malu dan tidak ingin lagi Jepang bersinggungan dengan Rusia dalam mencari daerah kolonial baru.

Para petinggi dan pemimpin angkatan perang Jepang sepakat jika serangan dialihkan ke Hindia Belanda yang sama-sama kaya dengan sumber daya alam dan lebih diuntungkan dengan sumber daya manusia yang banyak khususnya di pulau Jawa.

Maka dari kesepakatan itu, muncul ide untuk menyerang pangkalan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour dimana Amerika Serikat harus ditaklukkan dahulu supaya agresi Jepang ke Hindia Belanda dapat berjalan mulus tanpa beban dan rintangan di kemudian hari.

Serangan Jepang Ke Pearl Harbour

Serangan dilancarkan pada 7 Desember 1941 dimana radio komunikasi Jepang dimatikan dan kapal induk Jepang membawa ratusan pesawat Jepang dan puluhan kapal selam serta kapal perusak mendekati Pearl Harbour.

Sebelumnya Armada Amerika Serikat tidak menyadari bahwa kehadiran kapal perang itu aman bagi mereka, namun setelah mendekati jarak 200 meter semua pesawat dan kapal perang angkatan laut Jepang menyerang habis-habisan pangkalan laut Amerika.

Pasukan penjaga pelabuhan tidak siap dengan serangan itu, dimana serangan cepat dan tiba-tiba menghancurkan tempat vital di Pearl Harbour.

Hampir semua kapal perang Amerika hancur oleh serangan mendadak armada laut kaisar Jepang dan mengetahui hal itu presiden dan kongres Amerika menyatakan perang terhadap Jepang.

Siasat Jepang Dalam Pendudukan di Hindia Belanda

Lalu  Panglima Angkatan Laut Jepang yang bernama Admiral Isoroku Yamamoto mengatur strategi perang untuk mengerahkan seluruh kekuatan Armada Perang untuk 2 operasi besar-besaran, yaitu

1. Kekuatan Pertama Armada Laut Jepang

Armada laut Jepang melancarkan serangan ke Pearl Harbour, Amerika Serikat.

Dalam serangan itu 100% berhasil menghancurkan semua kapal yang ada di pelabuhan pasifik itu, sekitar 2 ribu orang di pelabuhan itu meninggal oleh serangan tiba-tiba.

Kehancuran total pada kapal laut dan asrama prajurit di Pearl Harbour.


2. Kekuatan Kedua Armada Laut Jepang Dan Tambahan Angkatan Darat

Jepang mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan yang menyerang wilayah Filipina, Malaya, Singapura, dan Jawa.

Jepang mengarahkan serangan ke Hindia Belanda dari arah utara dan timur, tujuan serangan adalah untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang seperti minyak tanah, timah, dan aluminium.

Hal itu dikarenakan persediaan minyak di Hindia Belanda diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan Jepang selama Perang Pasifik.

Pada Januari 1942, Jepang mendarat di Hindia Belanda melalui Ambon dan seluruh Maluku.

Strategi Belanda Menghadapi Agresi Dari Jepang

Mengetahui hal itu pasukan Hindia Belanda yang bernama Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger (KNIL) dan pasukan Australia berusaha menghalangi masuknya kapal perang Jepang.

Pasukan Jepang berusaha masuk wilayah Hindia Belanda, namun kekuatan armada laut Jepang yang tangguh tidak dapat dibendung lagi.

Bahkan gabungan KNIL dan pasukan Australia dibuat kalang kabut dengan strategi perang Jepang dengan serangan cepat lewat laut  atau blitzkreig yang diajarkan oleh Jerman sekutu dalam triple Axis membuat Belanda, Inggris dan Australia kalah dalam perang itu.

Kota Yang Dikuasai Jepang di Wilayah Hindia Belanda

Sebelum Jepang melakukan penyerangan ke Indonesia, militer Jepang sudah menyusun peta dan wilayah khusus untuk pendudukan pasukan amfibi yang jauh dari ibukota provinsi di Hindia Belanda.

Hal itu membuat Belanda di Indonesia kelabakan seperti kebakaran jenggot, dimana pada umumnya pasukan militer Belanda berkonsentrasi di ibukota provinsi untuk menjaga setiap inchi daerah pendudukan Belanda di Hindia Belanda atau Indonesia.

Jadi Jepang mengalihkan perhatian dengan menyerang kota yang jauh dari konsentrasi militer Belanda yaitu di setiap kabupaten di Indonesia. Nah, kota-kota penting yang sudah dipetakan Jepang adalah sebagai berikut:

Kota Pertama Dikuasai Jepang

Kota Tarakan di Kalimantan Timur lalu dikuasai oleh Jepang bersamaan dengan Balikpapan pada 12 Januari 1942.

Jepang kemudian menyerang Sumatera setelah berhasil memasuki Pontianak, Kalimantan Barat, bersamaan waktu pada Februari 1942, Jepang melakukan serangan ke Jawa.

Pada tanggal 1 Maret 1942, kemenangan tentara Jepang dalam Perang Pasifik menunjukkan kemampuan perang dalam mengontrol wilayah yang sangat luas, yaitu dari Burma (Myanmar) hingga ke Pulau Wake, di Guam.

Kota Utama Yang Dikuasai Jepang

Setelah berbagai daerah di Jawa dikuasai, selanjutnya Jepang memusatkan perhatiannya untuk menguasai tanah Jawa sebagai pusat pemerintahan Hindia-Belanda.

Karena gencatan invasi oleh Jepang, Belanda pernah membentuk ABDACOM (American British Dutch Australian Command) yang berarti Komando Gabungan Tentara Serikat dengan pusat/markasnya di Lembang, Jawa Barat.

Panglima dari pergerakan tersebut bernama Jenderal Sir Archhibald, kemudian Letnan Jenderal Ter Poorten diangkat sebagai panglima perang tentara Hindia-Belanda, sementara itu, Gubernur Jenderal Carda pada bulan Februari 1942 sudah mengungsi ke Bandung.

Ketika Jepang mulai menguasai Jawa, ada beberapa pertempuran di Laut Jawa, diantaranya yaitu antara tentara Jepang dengan Angkatan Laut Belanda di bawah Laksamana Karel Doorman.

Dalam pertempuran ini, Laksamana Karel Doorman dan beberapa kapal Belanda berhasil ditenggelamkan oleh tentara Jepang.

Strategi Pendudukan Jepang di Jawa

Sisa-sisa pasukan dan kapal Belanda yang berhasil lolos kemudian melarikan diri menuju Australia untuk mencari perlindungan diri.

Sementara itu, pada tanggal 1 Maret 1942 Jenderal Imamura, memerintahkan untuk melakukan strategi pengalihan militer agar susah untuk ditebak dimana letak penyerangan Jepang akan dilakukan.

Pasukan Jepang mendarat di Jawa dimana Jepang melakukan strategi mengalihkan perhatian musuh (Belanda) waktu itu. Pendaratan tersebut dilaksanakan di tiga tempat, yaitu:
  1. Di Banten dipimpin oleh Jenderal Immamura sendiri.
  2. Di Eretan Wetan-Indramayu dipimpin oleh Kolonel Tonishoridan.
  3. Di Bojonegoro dikoordinasi oleh Mayjen Tsuchihashi.


Ketiga tempat tersebut merupakan siasat Jepang, yang mana tempat-tempat tersebut memang tidak diduga oleh Belanda.

Taktik perang ini mirip dengan teknik pengalihan dimana menyerang di tempat yang jauh dari konsentrasi agar Belanda menjadi bingung arah pergerakan militer Jepang yang ingin menduduki pulau Jawa.

Strategi Belanda Menghadapi Jepang di Jawa


Untuk menghadapi pasukan Jepang, sebenarnya sekutu sudah mempersiapkan diri dengan tentara gabungan ABDACOM dan ditambah satu kompi Akademi Militer Kerajaan dan Korps Pendidikan Perwira Cadangan di Jawa Barat.

Sehubungan dengan gerilya itu militer Belanda menyiapkan pasukan di tempat-tempat strategis di Pulau Jawa seperti berikut:
  1.  Di Jawa Tengah telah disiapkan 4 batalion infanteri, sedangkan 
  2. Di Jawa Timur terdiri dari 3 batalion pasukan bantuan Hindia Belanda dan 1 batalion marinir, serta ditambah dengan berbagai satuan dari Inggris dan Amerika.


Meskipun demikian, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa dengan jumlah yang sangat besar, sehingga pasukan Belanda tidak mampu memberikan perlawanan.

Konsentrasi Pasukan Jepang di Jawa

Pasukan Jepang waktu itu dengan cepat menyerbu berbagai pusat kekuatan tentara Belanda di Jawa, terbukti pada 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepang.

Tentara Jepang kemudian bergerak ke arah selatan dan menguasai kota Bogor yang sewaktu itu bernama Buitenzorg, seiring berjalannya waktu, kota-kota lain di Jawa juga jatuh ke tangan Jepang.

Karena banyaknya kekalahan tersebut, maka pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas nama komandan pasukan Belanda/Sekutu menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada Jepang yang diwakili oleh Jenderal Imamura.

Dengan ditandatangani penyerahan Belanda kepada Jepang, maka berakhirlah kekalahan Jepang di Hindia Belanda dan berganti kekuasaan ditangan Jepang.

Kekalahan Belanda dan direbutnya Pulau Jawa

Penandatanganan tersebut berlangsung di Kalijati, Subang, Jawa Barat dan dengan demikian maka berakhirlah sudah penjajahan Belanda di Indonesia. Saat itu pula, Jepang mengambil alih penjajahan di Hindia Belanda.

Gubernur Jenderal Tjarda ditawan, namun Belanda segera mendirikan pemerintahan pelarian (Exile Government) di Australia di bawah pimpinan H.J. Van Mook.

Kunci Kemenangan Tentara Jepang Dalam Perang Dunia

Jepang berhasil menguasai wilayah Hindia Belanda dengan blitzkreig atau serangan cepat lewat laut dan kurang dari 10 bulan hampir semua wilayah Hindia Belanda dikuasai dengan cepat oleh Jepang.

Teknik serangan kilat atau blitzkreig diajarkan oleh Jerman dalam serangan kilat dimana pasukan Jepang banyak dididik oleh militer Jerman dalam pertempuran cepat yang mengagumkan.


DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel