Dinasti Han dan Jalan Sutra

pertempuran gaxia oleh liu bang dan xiang yu

Dinasti Han merupakan dinasti paling lama dalam dinasti Cina dan marga Han yang merupakan entitas mayoritas orang Cina berasal dari dinasti ini.

Dinasti Han Dinasti Paling Makmur Dalam Sejarah Cina Kuno

Dinasti Han merupakan dinasti paling makmur dan sejahtera dimana hampir semua orang merasakan zaman keemasan dan kejayaan.

Semua orang pada zaman dinasti ini banyak yang kaya, sejahtera, makmur dan hidup mapan karena bergabung dengan marga Han sebagai marga terbesar dinasti Cina.

Latar Belakang Dinasti Han

Sebelum dinasti Han berdiri, pada awalnya dinasti Qin telah menyatukan seluruh pecahan kerajaan Zhou yang terpecah belah selama lebih dari 200 tahun.

Gejolak politik dan pemberontakan di bekas kerajaan Zhou yang terpecah belah dan disatukan oleh dinasti Qin menyisakan cerita kelam masa lalu disaat rakyat di negara Qin sendiri ikut-ikutan tidak suka dengan gaya kepemimpinan baru dinasti Qin.

Dalam sejarah dinasti Qin ternyata masih banyak pemberontakan dimana-mana yang disebabkan negara kecil-kecil tersebut merasa tidak puas di bawah kekuasaan dinasti Qin.


Ketidakpuasan masyarakat terutama golongan proletar yaitu petani, merasa mereka terbebani dengan pajak yang tinggi.

Sistem kerja rodi sebagai ganti hukuman dalam kegagalan panen dan hukuman dipaksa kerja tanpa dibayar dalam membuat tembok Cina menimbulkan pergolakan politik semasa kerajaan Qin.

Asal Usul Dinasti Han

Inflasi ekonomi yang tinggi dan terkekangnya hak intelektualitas para kaum terpelajar yang terlalu menyoroti kebijakan pemerintah baru dinasti Qin mengakibatkan ketidakpuasan publik.

Hal tersebut merupakan asal muasal dari pendirian dinasti Han yang disebabkan karena pemberontakan para petani yang meluas hampir di seluruh kerajaan Qin.

Tokoh petani tersebut adalah Liu Bang yang merupakan seorang petani yang memberontak dan kemudian menggulingkan dinasti Qin.
Sebelumnya Liu Bang adalah seorang adipati dan menjabat sebagai petugas patroli di daerah Shanxi, Cina.


Setelah menangkap para pemberontak dia bertanggung jawab untuk mengangkut sekelompok tahanan itu ke Gunung Li di Shaanxi sekarang untuk diadili.

Dalam perjalanan itu, banyak tahanan melarikan diri, takut karena akan dijatuhi hukuman karena pelarian tahanan, Liu Bang akhirnya melepaskan seluruh tahanan yang tersisa.

Tahanan ini pada masa depan menjadi modal Liu Bang untuk bangkit mengobarkan revolusi perlawanan terhadap Dinasti Qin.

Dalam sejarah Cina ada 2 orang petani yang menjadi Kaisar karena nasib dan trahnya berubah karena kehendak Yang Di Atas, petani tersebut adalah Liu Bang yang mendirikan dinasti Han pada tahun 206 SM dan petani lain yang menjadi kaisar adalah Zhu Yuanzhang yang mendirikan dinasti Ming pada tahun 1368 M.


Setelah kematian kaisar Qin Shi Huangdi pada tahun 210 SM dan digantikan anaknya yang bernama Er Shi Huangdi, kerajaan Qin semakin kacau karena dia mewarisi sifat tirani ayahnya dan membuat rakyat negara Qin semakin menderita.

Sehingga Xiang Yu yang merupakan jenderal akhir dari kerajaan Qin yang memberontak dan dibantu tokoh petani bernama Liu Bang yang sekaligus menjabat adipati Shanxi ikut membantu revolusi dalam menggulingkan kerajaan Qin.

Sebenarnya Xiang Yu dibantu oleh bekas kerajaan Zhou yang bernama kerajaan Chu yang memberontak kepada kerajaan Qin dan raja Huai II dari negara Chu menghadiahi gelar Adipati Lau atas jasa membantu kerajaan Chu melawan pemerintah Qin yang sewenang-wenang pada tahun 208 M.

Kemunculan Kerajaan Chu

Kaisar dinasti Qin yaitu Er Shi Huangdi menyuruh jenderal perang bernama Zhang Han dalam menumpas kerajaan Chu yang memberontak dan menghukum Xiang Yu atas pengkhianatan kepada negara Qin.

Puluhan ribu pasukan Qin menyerang kerajaan Chu dan ditahan oleh puluhan ribu pasukan Chu yang di komando oleh Xiang Yu dan dibantu oleh adipati Liu Bang berperang dalam medan peperangan yang terjadi di daerah Julu.

Dalam pertempuran Julu pasukan kerajaan Qin kalah dan akhirnya Xiang Yu memproklamirkan berdirinya negara Chu barat yang meliputi wilayah:

  1. Shanxi
  2. Henan
  3. Hubei
  4. Hunan
  5. Jiangsu


Negara Chu Barat berdiri dalam waktu yang singkat dalam sejarah dinasti Qin kemudian memindahkan ibukota di daerah Pengcheng (Xuzhou, Jiangsu).

Perpecahan Kerajaan Qin

Setelah seluruh daerah mantan kerajaan Qin didominasi oleh pengaruh Xiang Yu dan daerah yang lainnya sebagian wilayah sisa-sisa negara Qin telah dikuasai pemberontak, maka pada waktu itu wilayah kerajaan Qin pecah dan dibagi lagi menjadi 19 kerajaan kecil-kecil.

Kerajaan Qin melemah dan akhirnya keruntuhan kerajaan Qin terjadi diganti oleh:
  • a. Kerajaan Chu barat
  • b. Kerajaan pemberontak yang berjumlah 18 kerajaan



Perselisihan Antara Liu Bang dan Xiang Yu

Dalam sejarah, Liu Bang dan Xiang Yu adalah teman seperjuangan dan di akhir cerita keduanya malah bertempur memperebutkan Hegemoni kerajaan.

Terjadinya perang antara Liu Bang dan Xiang Yu disebabkan oleh kesalahan besar Xiang Yu yang melanggar perjanjian damai dan membunuh pangeran Huai dari Chu yang waktu sebelumnya Xiang Yu dibantu penuh oleh perjuangan Liu Bang dan kerajaan Chu barat dalam revolusi menggulingkan kerajaan Qin.


Xiang Yu tidak menghormati perjanjian yang dibuat bersama di kota Xin dimana Pangeran Huai dari Chu, dibunuh atas perintah Xiang Yu karena dia haus dengan kekuasaan dan mengkhianati perjuangan yang selama ini di ikrar-kan bersama.

Dimana perjuangan masa susah bersama sewaktu melawan kerajaan Qin yang kejam waktu dulu dan lupa bahwa teman perjuangan ditikam dari belakang.

Tanpa sepengetahuan kerajaan Chu, Xiang Yu memberikan Guanzhong ke tiga pangeran Qins yang dia setir dan Liu Bang hanya diberikan Kerajaan Han yang meliputi wilayah yaitu:
  1. Sichuan, Chongqing
  2. Selatan Shaanxi


Melihat kelakuan Xiang Yu yang haus kekuasaan dan pengkhianatan yang terjadi, maka di kota Hanzhong, Shaanxi, Liu Bang membangun kekuatan militer penuh dengan landasan pertanian dan militer yang kuat.

Di kota itu Liu Bang melatih para petani dan prajurit serta simpatisan Liu Bang untuk menggalang kekuatan melawan kemunafikan Xiang Yu.

Tak lama kemudian, Liu Bang yang merasa dikhianati mengundurkan diri keluar dari kerajaan Chu barat dan memberontak kepada kerajaan Chu barat.

Serangan pertama raja-raja boneka Xiang Yu yang dipimpin oleh 3 pangeran Qins digulingkan dan Liu Bang berhasil menduduki Guanzhong, di mana dia melancarkan perang yang kini dikenal sebagai Perang Chu-Han, pada tahun 206 SM melawan Xiang Yu.

Strategi Perang Liu Bang


Dalam dunia percaturan siapa yang mempunyai bidak anak paling banyak pada akhir permainan, dia yang akan menjadi pemenang, dengan catatan semua bidak anak catur menyatu dalam permainan.

Nah, hal ini merupakan strategi perang dari Liu Bang yang menggunakan Bidak Catur sebagai pendorong dan penguat pasukan dalam perang melawan Xiang Yu.

Bidak catur merupakan rakyat jelata dimana dengan mengambil hati rakyat kecil dan menjadikan saudara dan keluarga, maka akan dibalas rasa simpati dan empati itu dengan mau berperang tanpa paksaan, kesadaran, tanpa tekanan dari pihak manapun dan rakyat siap mati untuk Liu Bang.

Kepintaran dan Kecerdikan Liu Bang

Kelebihan Liu Bang pintar dan bijaksana dalam mengambil suatu keputusan dimana dia pintar mengambil hati rakyat dimana saat memasuki kota Xianyang, bekas ibukota kerajaan Qin.
  1. Liu Bang berpidato di depan rakyat Qin bahwa dia akan menghapuskan hukum dinasti Qin yang kejam dimana hal tersebut membekas di hati rakyat sewaktu rakyat diperintah oleh dinasti Qin.
  2. Liu Bang berjanji kepada rakyat bahwa yang membunuh harus dihukum mati dan yang mengkhianati harus di hukum mati juga, yang melukai atau merampok harus dihukum.
  3. Liu Bang juga sangat memperhatikan orang-orang pintar sewaktu itu, dia mendapatkan bantuan dari Xiao He, Zhang Liang, dan Han Xin atas masukan dan sumber pemikiran dalam membangun kekuatan melawan Xiang Yu.
  4. Liu Bang juga menjadikan wilayah Guanzhong, di dekat wilayah Xianyang yang sangat subur sebagai basis.


Dengan kecerdikan itu pasukan Han yang dipimpin oleh Liu Bang perlahan-lahan namun pasti menjadi kuat dan banyak orang dan rakyat yang mendukung perjuangannya.

Arogansi Xian Yu Dimanfaatkan Liu Bang

Sebaliknya, sikap Xiang Yu yang arogan, tirani, tidak mau mendengar nasihat rakyat dan bawahan, melakukan teror dimana-mana, membunuh, merampok dan memperkosa yang dilakukan oleh pasukannya sendiri akhirnya Xiang Yu kehilangan popularitas di mata rakyat.

Perang Besar Dimulai

Perselisihan antara Liu Bang dan Xiang Yu terjadi dan saling memuncak dimana pada tahun 202 SM, Liu Bang memimpin pasukan besar menyerang Xiang Yu, di daerah Gaixia (saat ini berada di propinsi Anhui) berhasil mengepung pasukan Chu.

Padahal kekuatan militer Liu Bang dengan Xiang Yu lebih banyak Xiang Yu dimana berbanding 1:4 dimana militer Xiang Yu jauh lebih banyak namun karena kepintaran Liu Bang dalam memikat hati rakyat, maka rakyat tanpa diminta bantuan rela berkorban mati-matian membela Liu Bang yang arif dan bijaksana.


Pada malam hari yang panas Xiang Yu mendengar pasukan Han di perkemahan, menyanyikan lagu Chu, dimana dia merasa sangat terkejut, mengira seluruh daerah Chu telah diduduki tentara Han.

Karena tentara Liu Bang (tentara Han) banyak yang menawan pasukan Xiang Yu yang sekarat dalam perang Gaxia.

Selir tercinta Xian Yu
Selir Xiang Yu

Xiang Yu Meninggalkan Selir Tercinta Karena Kalah Perang

Dengan kondisi tersebut Maka Xiang Yu dengan sangat sedih dan terpaksa harus kabur untuk melarikan diri dan berpisah dengan selir Yu (selir dari Xiang Yu) dimana selir itu adalah selir yang sangat dia cintai.

Pelarian Xiang Yu membawa 800 lebih pasukan berkuda melarikan diri keluar dari negara Chu.

Namun gelagat pelarian Xiang Yu berhasil diketahui oleh pasukan Han dan Pasukan Han mengejar Xiang Yu sampai di batas sungai Wu dan berperang matian-matian disana dimana 800 pasukan Chu berkuda kalah total melawan ribuan pasukan Han berkuda.

Melihat kekalahan tersebut akhirnya Xiang Yu harus bunuh diri di tepi Sungai Wu (saat ini berada di timur laut Hexian di daerah Anhui).

Ketika Xiang Yu akhirnya dikalahkan dalam Pertempuran Gaixia, Xiang Yu merasa tidak mampu untuk bangkit kembali dan akhirnya dia bunuh diri.

Perang berlangsung selama lima tahun 206 SM-202 SM dan berakhir dengan kemenangan Liu Bang.

Setelah mengalahkan Xiang Yu, Liu Bang menyatakan dirinya kaisar dan mendirikan Dinasti Han pada 202 SM.

Dinasti Han berkuasa selama 206 SM - 220 M atau seribu tahun lebih.


Lokasi Dinasti Han

Liu Bang mendirikan kota Chang'an (sekarang kota Xi'an) sebagai ibukota. Liu Bang kemudian dikenal sejarah sebagai Kaisar Han Gao dan mendirikan dinasti Han Barat.

Lokasi dinasti han barat
Lokasi Dinasti Han Barat  - Kaisar Liu Bang

Peta Kekuasaan dan Pengaruh Dinasti Han

Kekuasaan dinasti Han membentang luas sampai daerah Asia Tengah dan sebagian besar wilayah Vietnam pada zaman dulu masuk ke dalam wilayah kerajaan Han.

wilayah kekuasaan dinasti Han
Kekuasaan Dinasti Han

Letak Geografi Dinasti Han

Secara geografi wilayah dinasti Han berada di Lembah Sungai Kuning dengan batas wilayah sebagai berikut:

Batas wilayah kerajaan Han
  1. Sebelah timur : Laut Cina Timur dan Laut Jili
  2. Sebelah barat : Asia Tengah (negara Tajikistan dan Kirgistan)
  3. Sebelah selatan : Asia Tenggara (negara Vietnam bagian utara)
  4. Sebelah utara : Hebei

Ibukota baru dinasti Qin ada di kota Chang An (sekarang berganti nama Xian).


Pemerintahan Pertama Dinasti

Pada zaman dinasti Han faktor penentu kemakmuran kerajaan adalah raja yang memerintah dengan adil, tegas, bijaksana, adil, hukum ditegakkan, ekonomi ditata dengan baik, sosial politik mempunyai tempat yang layak.

Keluarga Han merupakan keluarga besar yang rukun, solidaritas dan mementingkan pelayanan masyarakat.

Kaisar Pertama Dinasti Han

Setelah Xian Yu kalah perang, maka kontrol kekuasaan jatuh ditangan Liu Bang merupakan Kaisar pertama dinasti Han dan dia menjadi kaisar yang paling adil dan menepati janjinya sebelum kampanye dalam perang melawan Xian Yu.

Sehingga rakyat pada awal dinasti Han mengalami kesejahteraan tertinggi serta kemakmuran dimana dinasti Han bertahan sampai ratusan tahun.

Sistem Sosial Politik Dinasti Han

Sosial dalam kearifan dan bijaksana Liu Bang dalam memerintah kerajaan Han, maka rakyat dengan senang hati meninggalkan marganya dan mengganti marga Han yang padahal marga Han diperuntukkan hanya keluarga Han.

Namun karena rakyat merdeka dari penderitaan selama diperintah dinasti Qin dan Chou Barat dan sentuhan kelembutan kaisar Liu Bang yang memandang rakyat sebagai keluarga sendiri.

Maka rakyat pada waktu itu rela meninggalkan marga aslinya dan bergabung dengan keluarga besar dinasti Han dan nama depan mereka diganti Han walaupun itu bukan keturunan asli orang Han.

Marga Han banyak dipakai oleh orang Cina pada zaman dinasti Han karena sebagai Entitas Sosial dan Kekeluargaan atau keturunan dari keluarga Han.

Sedangkan kaisar Liu Bang menerima dengan senang hati kekeluargaan atau marga dari entitas berbeda suku dan etnis di Cina dan merubah nama mereka menjadi keluarga Han.

Kaisar Liu Bang adalah kaisar paling arif dan bijaksana dalam dinasti Cina Kuno sehingga dinasti Han bertahan paling lama dan paling makmur dalam Sejarah Cina Kuno.


Sekarang ini marga Han menempati urutan pertama dan mayoritas di negara Cina dengan jumlah marga Han sekitar 92% dari total marga di Cina.

Etnis Han mendominasi karena jasa kaisar Liu Bang dalam menjalin kekeluargaan dan hubungan sosial yang baik di tengah masyarakat.

Sistem pemerintahan dinasti Han

Pada zaman dinasti Han sistem pemerintah feodal kembali lagi digunakan dimana setelah sistem tata negara yang pertama kali dibuat oleh dinasti Qin sebelumnya diganti dan dipadukan dengan sistem pemerintah feodal baru oleh dinasti Han yang mewarisi keturunan Han menjadi kaisar berikutnya.

Wangsa Han akhirnya menggantikan pemerintahan berikutnya.

Li bang atau kaisar Gao memberikan jabatan kepada yang berjasa dalam perang Gaxia sebuah kedudukan penting untuk menjalankan roda pemerintahan dimana adipati dan kasim dibentuk dalam pemerintahan barunya.

Pembagian wilayah administrasi Pemerintahan dan Birokrasi Dinasti Han

Pada masa dinasti Han wilayah administrasi dibagi menjadi 36 provinsi melanjutkan pemerintahan dinasti Qin yang dulu namun sistem pemerintahan feodal tetap dilaksanakan.

Administrasi pada masa dinasti Han semua daerah dipegang oleh adipati, kasim dan kaisar adalah hakim tertinggi dan panglima perang dalam pemerintahan pusat dan daerah.

Pemerintahan dibuatkan panasehat negara yang berjumlah 3 orang dimana menangani pengadilan, membantu menyusun pemerintahan dan kemakmuran rakyat.

Sesuai janji Liu Bang sewaktu kampanye perjuangan kepada rakyat dulu, maka setelah negara Han berdiri dibuatkan tempat hakim untuk pengadilan umum.

Pengadilan pertama dalam sejarah dinasti Cina ada dalam pemerintahan Dinasti Han dimana ada tokoh hakim terkenal bernama Bao yang terkenal adil dan jujur dalam menyelesaikan masalah hukum dan diberi nama atau gelar Justice Bao.

Hakim dan Pemerintahan yang adil

Sejarah hakim Bao terkenal dan sering diputar dalam acara televisi yang selalu memberikan pengadilan yang adil kepada bangsawan dan rakyat yang salah.

Bahkan keluarga Han yang bersalah juga akan dijatuhi hukuman yang sama dan tidak pandang bulu.

Banyak gubernur dan adipati yang terkena hukuman lewat pengadilan yang dibuat oleh pemerintahan dinasti Han dimana keadilan dan hukum merupakan kunci dalam menyejahterakan rakyat.

Dalam birokrasi pemerintahan selain hukum, kaisar membentuk 9 menteri yang bertugas dalam menyejahterakan rakyat dan membantu tugas kaisar dalam menjalankan roda pemerintahan.


Militer Dinasti Han

Para pedagang di waktu itu sangat rentan sekali dengan pembajakan dan perampokan di jalur sutra, sehingga para pedagang dari beberapa negara menemani pedagang dengan pasukan khusus agar mereka tidak diusik oleh gerombolan pembajak dan penyamun.

Pasukan pengamanan dari beberapa negara seperti Persia, Romawi, India dan China semakin lama semakin menjadi banyak dengan membawa unta, kuda, keledai dan chart khusus atau kereta khusus supaya mereka dapat mengangkut hasil dagangan dan dijual kembali di negaranya masing-masing.

Perjalanan di jalur sutra memang sangat berbahaya jika tidak didampingi oleh pasukan pengamanan khusus, para pedagang sering diserang oleh suku-suku di Asia Tengah dimana mereka merampas dan merampok komoditi yang dibawa pedagang dan seringkali perampok membunuh dengan sadis.

Mendengar berita tersebut pemerintah Cina di waktu itu, di bawah dinasti Han membuka pos keamanan sampai daerah Asia Tengah pada tahun 135 SM-90 SM dengan tujuan supaya para pedagang aman dan tidak diganggu dan dirampok oleh suku-suku Asia Tengah.

Di utuslah Jenderal Zhang Qian atau disebut dengan Chan Chien ke daerah barat dan membuka pos pengamanan dengan mendirikan pos pertahanan sampai batas daerah di Asia Tengah.

Militer dinasti Han diperkirakan ada ratusan ribu orang.

Jumlah penduduk total Cina sewaktu dinasti Han

Pada masa dinasti Han penduduk dan masyarakat Han sudah mencapai hampir 70 juta penduduk dimana terjadi ledakan penduduk besar-besaran karena kemakmuran dan bertahan paling lama kemakmuran itu dalam sejarah dinasti Cina Kuno yaitu sekitar 215 tahun.

Kunci dari kemakmuran pada zaman dinasti Han itu terletak pada:
  1. Penegakan hukum
  2. Kebutuhan pangan yang mencukupi
  3. Hasil produksi kain sutra yang telah di ekspor ke luar negara Han
  4. Sekolah di buka bagi rakyat jelata yang ingin menjadi kasim dan abdi negara
  5. Transparansi
  6. Akuntabilitas
  7. Kestabilan politik selama 200 tahun dan tidak ada perang (masa damai)
  8. Ekonomi mengalami perbaikan
  9. Penemuan berharga : kertas, guci porselen, pemurnian emas, desain artistik
  10. Agama dan kepercayaan penduduk mengalami kenaikan dimana moral masyarakat mengalami perbaikan
  11. Seni lukis dan desain artistik mengalami peningkatan


Sekitar 200 tahun lebih kemakmuran terjadi pada dinasti Han, faktor diats yang membuat dinasti Han bertahan lebih lama daripada dinasti lain dalam sejarah peradaban Cina kuno.

Zaman keemasan dinasti Han

Zaman kejayaan dinasti Han berlangsung rata sampai 200 tahun dari kaisar pertama dinasti Han sampai kaisar terakhir dinasti Han.

Karena hukum dan keadilan serta kebebasan rakyat dijamin sepenuhnya oleh pemerintahan dinasti Han sehingga rakyat merasa terlindungi.

Sistem ekonomi dan perdagangan Dinasti Han

Mata uang perunggu diganti dengan mata uang tembaga dan emas yang dimodifikasi menjadi mata uang Giok, dimana lebih efisien dan tahan dalam pembelian barang.

Perdagangan mengalami kemajuan pesat dimana jalan sutra yang dibuka oleh dinasti Qin dilanjutkan oleh dinasti Han dan telah menghubungkan pedagang di daerah barat untuk berdagang kain sutra, porselin dan komoditas lain di Cina pada waktu itu.

Menurut sejarah jalur sutra di buka dan dipelihara oleh dinasti Han 202 SM-220 M, menurut catatan di jalur sutra bahwa sutra dari Cina sebenarnya digunakan untuk keperluan dalam negaranya.

Namun karena jumlah komoditas sutra tersebut melebihi kapasitas produksi dalam negeri dan kemakmuran sudah terjadi, maka sutra dijual ke negara barat dan tenggara oleh para pedagang dan mereka menyukainya.


Pembukaan Jalan Sutra Oleh Dinasti Han

Masa keemasan dan kejayaan dinasti Han adalah dibuka jalan sutera dimana penduduk yang menanam sutra, membuat kain tenun sutra, pedagang yang berjualan sutra, penjaga yang menjaga jalan sutra, dll mendapatkan tempat yang layak dan adil dimana mendapat keuntungan dari dibuka jalan sutra oleh kerajaan.

Disamping menambah nilai ekonomi, kain sutra dijual di luar negeri dan kain tenun sutra sangat diminati oleh negara lain karena halus, indah coraknya, lembut kainnya dan tidak ada di negara lain yang menjual kain tenun seperti itu.

Pembagian Jalur Sutra

Jalan sutra terkenal di dunia karena pada zaman dahulu jalan tersebut digunakan oleh pedagang dalam memasarkan produk dagangan kain tenun sutra yang banyak diminati oleh bangsa barat khususnya bangsa Romawi, bangsa Persia, bangsa India, Arab, dll.

Pembagian jalan sutra dibuka menjadi 2 cabang dimana para pendapat ahli sejarah sepakat dan menentukan bahwa jalan darat dan laut merupakan jalan dalam pemasaran sutra.

Pembagian jalan sutra dibuka menjadi 2 jalur yaitu lewat Cina utara dan Cina selatan.

Rute Jalan Sutra yang dibuka oleh dinasti Han

Jalur sutra dibagi menjadi 2 rute utama yaitu:

1. Cina Utara :

Dimulai dari kota Chang-an membentang sampai Bulgar-Kipchak ke Eropa Timur dan Semenanjung Crimea, dan dari sana menuju ke Laut Hitam, Laut Marmara, dan Balkan ke Venezia.

2. Cina Selatan :

Dimulai dari kota Chang-an membentang sampai Turkestan-Khorasan menuju Mesopotamia dan Anatolia, dan kemudian ke Antiokia di Selatan Anatolia menuju ke Laut Tengah atau melalui Levant ke Mesir dan Afrika Utara.

Pertukaran Budaya Pada Zaman Sutra Cina

Para pedagang dari daerah barat sangat tertarik dengan sutra karena hasil tenun pakaian sutra sangat lembut dan indah sehingga banyak berdatangan bangsa-bangsa dari Persia, Romawi, India dan Asia tengah berkunjung ke Cina dengan memanfaatkan jalur sutra.

Akibatnya terjadilah pertukaran kebudayaan antara Cina, Persia, Arab, India dan Asia Tengah dan menjadikan jalur tersebut ramai dengan kunjungan walaupun jalur tersebut sangat panjang dan sebagian besar dengan kondisi tandus dan bergurun.

Jalur sutra mempunyai panjang kurang lebih 7000 km dimana membentang dari kota Chang-an di Cina membentang ke arah barat sampai di kota Antiokhia, di Suriah.

Menurut wikipedia pertukaran kebudayaan ini sangat penting tidak hanya untuk pengembangan kebudayaan Cina, India dan Roma namun juga merupakan dasar dari dunia modern.

Aliansi Antar Negara Dagang Pada Zaman Sutra Dinasti Han


Rute jalur sutra tumbuh dengan pesat dengan bergabungnya aliansi kekaisaran Romawi yang tertarik dan minat berdagang dengan negara Cina dengan pemberian hadiah berupa kain tenun sutra yang indah kepada pemerintah Romawi yang ada di Antiokhia, Suriah.

Disamping itu juga kerajaan Persia juga membentuk aliansi dagang dengan pemerintah Cina di Asia Tengah dengan difasilitasi oleh pedagang dari India yang bermukim di dekat Sungai Gangga yang mempunyai peranan penting dalam perdagangan sutra antara pemerintah Cina dan Persia.

Para pedagang sutra dari India membawa hasil komoditas sutra dari Cina dan menjual di sekitar laut mediterania sampai daerah Persia pada awal abad ke-3 Masehi.

Penjualan komoditas sutra sangat menguntungkan pedagang India karena bahan dari sutra bernilai tinggi dan menguntungkan dan bisa di barter dengan emas, perak, manik-manik, kuda, unta, dll

Sehingga komoditas impor sutra dari Cina membuat bangsa Persia mengendalikan komoditas tersebut dibawah kekaisaran Parthia atau dikenal dengan kekaisaran Arsakid dimana komoditas sutra membuat bangsa India lebih makmur dengan menjual kembali barang-barang dari negara Cina itu.

Perdagangan sutra yang dikendalikan oleh kekaisaran Parthia mampu memberikan kemakmuran dengan penjualan yang difasilitasi oleh pedagang dari India tersebut menaikkan ekonomi bangsa Persia.

Dimana mata uang giok, batu mulia, emas, perak, gerabah dari persia, kuda, unta, budak dan sutra menjadi barang barter yang berharga di waktu itu.

Mata Uang Yang Digunakan untuk Pembelian Komoditi Sutra

Pada zaman dahulu barang berharga tidak seperti uang pada zaman sekarang dimana jika dilihat layak untuk di buat barter dengan komoditas sutra, maka bisa digunakan sebagai jaminan alat tukar barang dan jasa pada masa itu.

Mata uang yang digunakan pada masa itu adalah sebagai berikut:
  1. Mata uang bangsa China pada zaman itu adalah Giok
  2. Mata uang bangsa Persia pada zaman itu adalah Drachma (perak) dan Dinar (emas)
  3. Mata uang bangsa Romawi pada zaman itu adalah Sestertius
  4. Mata uang bangsa Arab pada zaman itu adalah Dinar (emas)
  5. Mata uang bangsa India pada zaman itu adalah Permata atau batu mulia


Zaman Kemakmuran Dinasti Han

Zaman keemasan dinasti Han bersamaan dengan dibukanya jalan sutra dimana seperti pepatah: "ada gula ada semut".

Dimana jika ada kemakmuran, maka banyak pendatang dari negara manapun yang datang dan singgah ke tempat itu menikmati kemakmuran.

Sebagai contoh agama dan kepercayaan mengalami kemajuan, teknologi mengalami perubahan kemajuan, dan beberapa penemuan penting lain juga terjadi pada dinasti Han.

Agama dan Kepercayaan dinasti Han

Pada zaman dinasti Han Taoisme dan Konfusius berkembang sangat cepat banyak pemeluknya dan ajaran Budha juga sudah dikenal masyarakat secara umum.

Ajaran Budha dibawa oleh 2 bikuni dari India dimana membawa kesejahteraan dan mengubah moral penduduk, ajaran Budha berkembang pesat dan membangun kuil pertama di daerah Loyang pada masa dinasti Han.


Teknologi dan Penemuan Penting pada masa Dinasti Han

Pada zaman itu penemuan penting merubah peradaban manusia dengan ditemukan beberapa karya besar dimana dinasti Han merupakan dinasti terlama dalam peradaban Cina kuno yang melahirkan karya besar seperti berikut.

Perkembangan Karya Tulis

Telah ditemukan teknologi dalam melukis dimana seni lukis mengalami perkembangan yang sangat pesat pada awal masa dinasti Han, dimana setiap karya lukis dan gambar di pajang di istana raja.

Karya lukis yang terkenal pada zaman itu yaitu melukis pada keramik dan seni lukis keramik mengalami kemajuan pada masa dinasti Han, dimana lukisan penyu dan lukisan guci mengalami kemajuan sangat pesat dan mengawali masa menengah pada zaman dinasti dan kerajaan di Cina.

Penemuan Guci

Guci Cina terkenal di seluruh dunia karena bahan keramik dan porselin telah ditemukan dan membuat peradaban Cina dikenal seluruh dunia.

Guci pertama ditemukan pada masa dinasti Han dimana pada awal mulanya digunakan dari tembikar yang terbuat dari tanah lempung namun karena keramik dan porselin ditemukan, maka tembikar yang dari lempung disulap menjadi Guci keramik.

Desain Istana Yang Indah

Desain istana juga mengalami peningkatan arsitektur dan bangunan megah dibuat untuk abdi negara dan keluarga istana kerajaan Han.

Arsitektur dan gaya membangun mengalami kemajuan pada zaman dinasti Han, dimana desain ukiran gaya Cina mempunyai nilai artistik yang memukau pada zaman itu.

Mata Uang Giok

Bahan tembaga dibuat untuk membuat mata uang giok dimana mata uang giok pertama dibuat pada zaman dinasti Han sebagai alat tukar resmi pemerintah dan untuk menggaji upah memerintah para abdi negara.

Mata uang giok terbuat dari emas dan tembaga dan ada juga yang terbuat dari perak dimana sebagai alat tukar yang sah dan diakui oleh negara Han.

Penemuan Kertas

Penemuan kertas pertama oleh Tsai Lun dimana ditemukan pada tahun 105 Masehi dengan mencampur serat nanas (hemp), kulit pohon dan daun linen yang menghasilkan serat pada cetakan kertas.

Sejarah kertas pertama kali ditemukan di negara Cina ditemukan secara tidak sengaja pada sebuah kain kering yang  di empatkan atau dipadatkan dengan adonan di dalam dan membentuk selembar kertas tebal.

Kertas pertama ditemukan pada masa dinasti Han, terbuat dari campuran daun nanas (herb), kulit kayu dan serat pohon, ditemukan oleh Cai Lun (Tsai Lun) pada tahun 105 M.

Cai Lun lahir di daerah Guiyang, provinsi Hunan dengan nama lengkap adalah Cai Jungzhon, sebenarnya pembuatan kertas oleh dia didapatkan secara tidak sengaja saat dia membuat adonan dari campuran bahan-bahan diatas.

Pembuatan kertas pada zaman dinasti kuno yaitu mencampur bahan-bahan adonan pilihan dan ditempatkan dalam secarik kain dan setelah kering empatan tersebut berbentuk lembaran kertas tebal dan mulai ditulis dengan tinta minyak dan tercipta tulisan, pada zaman dahulu orang menggunakan bambu yang ditulis sebagai kertas, sejak penemuan kertas, penggunaan tulis menulis dari bambu mulai ditinggalkan.

Kemudian eksperimen Cai Lun berkembang ke campuran serbuk gergaji, bubuk kayu tertentu, kulit jagung, getah dan bahan lain sehingga tercipta kertas yang buram namun tebal.

Dengan penemuan tersebut perkembangan kertas menyebar ke dunia dan digunakan sebagai alat atau media tulis menulis dan menorehkan sejarah penting peradaban dunia.

Dokter bedah pertama

Dokter bedah pertama dalam sejarah dinasti Han dilahirkan dengan nama Hua Tuo dimana dia berhasil membedah pasien dengan teknik pembiusan.

Hua Tua dikenal dengan nama dokter bedah Cina pertama.

Pemerosesan Emas Pada Zaman Dinasti Han

Emas telah dimurnikan dengan sempurna pada zaman dinasti Han dimana pembuatan emas zaman dahulu meningkatkan nilai ekonomi untuk penduduk Han.

Anting-anting dan kalung disempurnakan dengan pemrosesan emas pada zaman dinasti Han dimana, anting-anting emas pertama dan kalung emas pertama, giwang banyak dijual belikan pada zaman dinasti Han.

Sehingga zaman dinasti Han terkenal dengan zaman paling makmur karena raja arif dan bijaksana dan rakyat hidup sejahtera.

Sekolah Pada Zaman Dinasti Han

Pada zaman dinasti Han sekolah dan ujian negara diberlakukan dimana banyak sastrawan dan ahli tata negara dan para abdi negara yaitu adipati, gubernur, walikota, dll dilantik dari kelulusan ujian negara, dimana sistem ketatanegaraan pada zaman dinasti Qin diminati rakyat jelata yang ingin menjadi abdi negara.

Kaisar tidak mengekang ekspresi dan demokrasi dari sistem ketatanegaraan dan para sarjana bebas berekspresi dan sesuai aturan negara berbeda dengan dinasti Qin dimana semua dikekang pemerintah yang mengkritik pemerintah kerajaan Qin akan dihukum berat.

Ilmu filsafat mengalami peningkatan dimana ajaran Konfusius dan Taoisme berkembang pesat diiringi ajaran Budha yang membentuk moral penduduk Han mengalami kebaikan.

Pertanian dan Perkebunan pada Masa Dinasti Han

Pertanian mengalami peningkatan kualitas produksi dan jumlah hasil produksi dimana padi sebagai makanan pokok masyarakat pada zaman itu.

Teh, kacang kedelai dan rami ditanam penduduk untuk komoditas ekspor negara Han.

Perkembangan tanggul mengalami kemajuan pada masa dinasti Han dimana sungai di bendung dan dibuat aliran irigasi untuk pertanian mereka sehingga hasil produksi pangan mengalami peningkatan produksi.


Kemunduran dan Kehancuran Dinasti Han

Dalam sejarah ada suatu masa dimana suatu peradaban suatu bangsa mengalami kejayaan dan ada suatu masa dimana suatu peradaban itu akan mengalami kemunduran, runtuh dan hancur.

Pendirian Dinasti Han Timur

Dinasti Han timur dikenal dengan nama dinasti Xin, pendirian dinasti Xin sebenarnya masih dalam kesatuan dengan dinasti Han Barat.

Dinasti Xin berdiri 220-264 M, sebenarnya dinasti Xin itu masih dalam kerajaan dinasti Han yang terpecah karena pengaruh legimitasi kekuasaan dan pengaruh keluarga Liu Bang yang memprovokasi pendirian dinasti Xin.

Kemudian Wang Mang yang seorang pejabat dinasti Han merebut legimitasi kekuasaan dari keluarga Liu Bang dan akhirnya Wang Mang mendirikan dinasti Xin atau dikenal dengan nama dinasti Han Timur.

Wang Mang menjadi kaisar Xin melanjutkan pemerintahan dari Han Barat ke daerah timur yang dikenal dengan nama Han Timur pada tahun 23 Masehi.

Namun kerajaan Han timur tidak berlangsung lama karena Wang Mang tidak bisa memimpin kerajaan dan diteruskan oleh Dong Zhuo sebagai perdana menteri.

Keruntuhan Dinasti Han

Faktor keruntuhan dinasti Han
  • a. Tidak ada raja yang cakap dalam memerintah kerajaan
  • b. Kaisar terakhir dinasti Han hanya mencari kesenangan dunia dan melupakan rakyatnya
  • Serangan dari bangsa bar-bar
  • c. Pada akhir pemerintahan dinasti Han angka korupsi meningkat tajam dimana dilakukan oleh para kasim dan bangsawan kerajaan sendiri
  • d. Banyak terjadi pemberontakan kecil akibat kebijakan kasim yang tidak sesuai dengan titah kaisar
  • e. Kekuasaan pemerintahan pada waktu itu dipimpin oleh kasim dalam konsolidasi kekuasaan di tangan mereka dimana raja sudah tidak tegas lagi memimpin kerajaan
  • f. Banyak pemalsuan titah kaisar yang dilakukan oleh para kasim karena kaisar sibuk dengan urusan pribadi
  • g. Iri dengki dan perselisihan oleh para kasim karena titah kaisar menguntungkan golongan bangsawan tertentu dan merugikan kasim dan bangsawan lain
  • h. Sepeninggal Hakim Bao tidak ada lagi hakim yang jujur dan adil dimana para hakim senang jika mereka disuap dan disogok oleh para bangsawan yang salah agar kasus sidang menang
  • i. Elektabilitas, transparansi, akuntabilitas, penegakan hukum di zaman akhir dinasti Han mengalami kemerosotan drastis (penurunan tajam) dimana banyak para kasim dan bangsawan saling berselisih karena hukum telah dibuat mainan oleh golongan bangsawan dan kasim tertentu yang kebal hukum


Sumber:
Wkipedia
Artikel Sejarah Dinasti Han
DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel